Undergod
“AING hirup
di tanah Sunda. Geus hiji kawajiban ngamumule Ki Sunda. Mun urang bule
bangga ngomong make basana sorangan, ku naon urang henteu.” Itulah
kalimat yang terlontar dari mulut Kinoy Bacok saat ditanya perihal
alasan memilih kesundaan sebagai ciri khas Undergod.
Profil Band Undergod - SEMPAT DIANGGAP SEBELAH MATA, KESUNDAAN KINI JADI TRADEMARK YANG MELEKAT ERAT DI TUBUH UNDERGOD. HASILNYA, MEREKALAH SATU-SATUNYA BAND YANG DISEMATI LABEL SUNDANESE TECHNICAL DEATH METAL.
“Ku
jalan nyieun lirik lagu make Basa Sunda, ngomong sapopoe, jeung make
iket ieu, urang hayang mere tangara ka balarea yen urang Sunda teh eksis
dina sagala widang,” cetus Kinoy lagi sambil menempelkan telunjuk ke
kepalanya yang memang dibebat iket Sunda.
Pofil Band Undergod
Kinoy
selalu bicara berapi-api tentang Sunda, termasuk cap kampungan yang
diterimanya saat pertama kali memutuskan memakai Basa Sunda dalam
lagu-lagu Undergod. “Sumpah, baheula mah babaturan sorangan ge protes
gara-gara urang nyieun lagu make Basa Sunda. Tapi, urang milih panceg
kana eta pilihan. Alhamdulillah, hasilna jiga ayeuna. Da ari kahayang
dina hate leutik mah, band kami ge make kecap Sunda. Lain Undergod. Tapi
da geus kagok,” tukasnya.
Dibalut
kualitas musik yang memang keren, keputusan Kinoy tersebut akhirnya
menuai hasil positif. Bahkan kini Undergod begitu identik dengan tradisi
Sunda. Mereka termasuk satu dari sedikit band yang dengan kesadaran
penuh menyelipkan tradisi leluhur dalam setiap aksi panggung.
Nama
Undergod mulai menjulang setelah tampil di panggung Bandung Death Fest
3. Di acara yang dihadiri lebih dari 3.000 penonton itu, Undergod layak
dijadikan sebagai salah satu performer terbaik. Padahal jauh sebelum
itu, Undergod nyaris kandas setelah mengalami stagnasi selama tiga tahun
sejak 2004.
Dibentuk pada 2004,
Undergod mengawali eksistensi mereka dengan formasi Kinoy (vokal), Said
(gitar), Abas (bass), dan Uti (drum). Namun, dengan formasi seperti itu,
laju Undergod tidak berjalan mulus. Mereka sempat mengalami kebuntuan
dalam bermusik. Beruntung mereka akhirnya sanggup melewati masa-masa
sulit tersebut.
Keputusan mengubah
formasi dengan menggeser Abas dari bassis menjadi penggebuk drum, jadi
manuver brilian yang akhirnya mengubah garis tangan Undergod. Terlebih
lagi setelah formasi anyar tersebut mampu menelurkan sebuah lagu
berjudul Cai Kawantun. Singel pertama ini dirilis di bawah Pieces
Records.
Nama Undergod makin
berkibar setelah merilis lagu berjudul Kudak-kadek sebagai singel kedua.
Di lagu ini mereka menggandeng Aki Amenk (Disinfected). Karena merasa
pol dengan komposisi Kudak-kadek, Undergod menyertakan nomor ini dalam
kompilasi Padiga (Panceg Dina Galur Compilation, 2009).
Lagu
lain yang tak kalah impresif adalah Saguru Saelmu Tong Ngaganggu, yang
kemudian terpilih jadi salah satu materi kompilasi Brutally Sickness
yang dirilis Extreme Soul Productions.
Kini
membicarakan Undergod adalah juga membicarakan pula tentang kesundaan.
Mereka sukses menjadikan Ki Sunda sebagai teror baru yang sanggup
mengusik sudut pandang anak muda. Dan hasilnya, mereka jadi satu-satunya
band yang musiknya mendapat sebutan Technical Sundanese Death Metal.
Personel Undergoud
2004
Kinoy-vokal
Said-gitar
Abas-bas
Uti-drum
Said-gitar
Abas-bas
Uti-drum
2007
Kinoy-vokal
Said-gitar
Abas-drum
2010
Kinoy-vokal
Diaz-gitar
Ega-bas
Abas-drum
Said-gitar
Abas-drum
2010
Kinoy-vokal
Diaz-gitar
Ega-bas
Abas-drum
0 Response to "Undergod"
Posting Komentar